#PassportToHappines
"cover buku paspport to happines"
Sebenernya kalo menurut gue ngga selamanya perjalanan itu
membuat kita bahagia, karena dompet beserta isinya entah kenapa berubah menjadi
menyeramkan ketika sampai dirumah. Entah itu hanya terjadi pada gue atau tidak.
Tapi uang bisa dicari sedangkan moment indah dan juga menyenangkan susah untuk
didapat.
Kurang lebih 6 bulan yang lalu gue dan satu orang temen gue
mempunyai niat untuk trip to bandung, kebetulan
waktu itu jadwal perkuliahan sedang libur. Dan gue berdua berniat
bersilaturahmi kesalah satu teman yang tinggal dibandung, dibanding harus nyewa
penginapan mending tinggal sementara dirumah temen gue itu, kan lebih irit
ongkos juga.
Untuk barang bawaan, tips dari gue jangan terlalu banyak membawa
barang ketika berlibur. Cukup bawa yang perlu-perlu aja. Seperti perlengkapan
mandi, kaca mata, kamera, baju & celana sama tongsis. Jangan coba-coba bawa
tv sama lemari es ya, nanti disangkanya
diusir dari rumah.
Jam 3 sore gue berangkat dari rumah, waktu itu kita berdua
berinisiatif menggunakan sepeda motor, karena kalo pake sepeda gunung nggak
bakal kuat, soalnya jarak dari rumah gue kebandung kurang lebih 400 km. Dan
bisa dibayangin kalo naek sepeda gunung bisa nyampe berapa hari. Selain
menyenangkan, menggunakan sepeda motor itu salah satu alternatif untuk cepat
sampai ketujuan. Biaya yang dikeluarin juga ngga terlalu banyak. hanya perlu
ngeluarin uang buat isi bensin sama tambal ban kalo bocor. Praktis bukan..
Waktu itu gue milih lewat jalur cianjur, karena tidak terlalu
macet dan pemandangannya pun cukup indah. Banyak pohon dan warung penjual oleh-oleh.
Ditengah perjalanan kita berdua menyempatkan diri untuk mencicipi batagor
cianjur. Batagor nya kurang lebih sama seperti batagor khas bandung karena
waktu itu yang jualannya juga orang bandung yang merantau ke cianjur.
Jam 7 malam kurang lebih kita nyampe di gedung sate bandung, kita rest sebentar sambil nunggu
dijemput sama tuan rumah. Ini pertama kali dalam hidup gue ngeliat gedung sate
pada waktu malam, pemandangan yang sangat indah karena banyak lampu
berwarna-warni. selang beberapa lama, temen gue pun sampai. Kita berdua nggak
langsung kerumahnya tapi diajak mampir dulu ke alun-alun bandung. Inipun
pertama kalinya dalam hidup gue menjamah alun-alunnya kota bandung, bukan
sekedar indah tapi ramai. Banyak gedung-gedung zaman penjajahan yang masih
terlihat indah dan bersih. Selain udaranya yang sejuk, bandung juga salah satu
kota yang kaya akan musisi. Kita melewati sepertiga malam dengan Ditemani secangkir
sekuteng panas sambil mendengarkan alunan musik dari para pengamen. Malam yang
indah yang pernah gue lewati.
Jam 2 pagi kita sampai dirumahnya, penyambutannya cukup meriah
ada ibu dan bapanya temen gue. Selain baik dan ramah kedua orang tua temen gue
juga jago banget ngomong bahasa sunda, apa karena dia orang sunda?. Kalo
misalkan memang benar orang sunda, berarti kita satu ras.
Kurang lebih jam 6 pagi gue bangun, dan memberanikan untuk
mandi, ternyata airnya dingin , sedingin hati mantan. Dingin banget. Tapi gue
harus mandi, karena ada tempat yang harus gue datengi pagi itu. Yaitu “ tebing
keraton” . kalo liat digoogle sih tempatnya indah, diatas tebing gitu. Dari rumah
temen gue ketebing keraton lumayan jauh, terus jalurnya nanjak dan banyak
bebatuan gitu. Ketika nyampe tebing keraton benar saja kata bapak google,
tempatnya indah banget kalo pagi masih banyak kabut terus cuacanya dingin menuju
sejuk gitu. Pemandangan dibawahnya aja ngga kalah indahnya. Hijau becampur
biru, perpaduan antara pepohonan sama langit. Indah banget pokonya apalagi sama
pacar. Tiket masuk pada waktu itu 11
ribu + parkiran 5.000 + air mineral 10 ribu. Jadi kalo ditotal kurang lebih 26
ribu, murah kan.
Kalo tips dari gue si kalo kalian pengen dateng ketebing keraton,
jangan sampe lewat dari jam 8. Selain panas, kabut nya juga udah mulai
hilang. Jadi ngga indah lagi. Terus
jangan bawa mobil, soalnya mobil ngga bisa sampai keatas sana. Maklum jalannya
agak sempit dan terjal. Ekstrim deh pokoknya.
Kita bertiga tidak terlalu lama di tebing keraton, karena
terik nya matahari sudah tidak bersahabat lagi. Kurang lebih hanya 3 jam kita
berada disana. Kita berinisiatif untuk mencari tempat-tempat yang indah lagi. ican
pun mengajak kita berdua kesalah satu tempat di dago kota, tempatnya kaya hutan
gitu sih banyak pohon-pohon. Lumayan indah kalo buat foto-foto.
Cukup menghabisakan waktu lama kita disana, dan akhirnya
kebosanan dan rasa lapar menghamipiri kita. Ican mengajak untuk pulang dulu
kerumahnya, karena mamahnya bilang sudah masak banyak untuk makan siang kita. Benar
saja, sesampainya dirumah ican, sudah banyak sekali makanan diruang tamunya. Bukan
hanya makanannya yang enak, tapi kebersamaan nya yang membuat makan terasa
lezat. ibu, ade dan kaka permpuannya ican pun ikut makan bersama. Seperti mempunyai
keluarga baru. Keluarga yang amat sangat ramah.
Malam hari, ican mengajak untuk main kerumah temannya. Lagi-lagi
gue dipertemukan oleh orang yang sangat ramah. andri namanya, dia adalah teman
sekolahnya ican waktu dulu. Tidak berselang berberapa lama kedatangan kita, satu
persatu teman sekolahnya ican pun datang. Ada 6 orang. Ternyata mereka sudah
merencanakan untuk mengunjungi pemandian
air panas di ciwidey. Jam 11 malam kita berangkat. Lumayan jauh jalur yang kita
tempuh, jalanan pun basah karena sempat diguyur hujan. Ciwidey itu tepatnya ada
di dataran tinggi, jalur yang kita lalui pun menanjak. Dan yang lebih ekstrim
yaitu kadar dinginnya melebihi batas kemampuan gue. Dingin banget. Es batu aja
kalah dinginnya. 1 jam perjalanan dan kita pun sampai ketempat tujuan. Akhirnya
setelah kedinginan disepanjang jalan, kita dipertemukan oleh air panas. Bukan hanya
airnya yang menghangatkan. keramahan, dan kebaikan mereka pun ikut
menghilangkan rasa dingin ini. Keluarga baru yang tak akan pernah dilupakan.
Hari minggu pagi gue dan cheffi harus pulang, sebenernya ingin
sekali lebih lama di kota ini. Keluarga baru yang tak akan pernah dilupakan dan
terimakasih telah membuat perjalanan dibandung ini jadi menyenangkan.
Benar yang dikatakan #PassporttoHappiness Ternyata, banyak
cara untuk menciptakan bahagia, melakukan perjalanan adalah salah satunya. “apa
benar kebahagian berasal dari cinta” dan menurut gue salah. Cinta itu bukan
salah-satu nya sumber kabahagian. Ternyata masih banyak diluar sana yang akan
membuat kita bahagia, bahkan orang baru sekalipun. Bukan hanya tempat baru yang
kita kunjungi yang akan membuat kita bahagia, tapi ada hal lebih yang akan
membuat perjalanan lebih bahagia. yaitu mereka, keluarga baru yang tak akan
pernah terlupakan. Dan sekarang aku rindu kalian.