Lagi nyoba buat novel, tapi belum selesai . dan yang diposting ini hanya potongannya aja, nanti kalo udah selesai semua tinggal dibeli aja bukunya ya hehehehe :D
10;02
Raka putra
disastra
#Keheningan
didaalam dua pilihan
20
juni tepat tanggal dimana bertambahnya umur raka yang ke 17 tahun, dan
bertepatan dengan kelulusan sekolah SMA raka. Ini bisa jadi kado terindah bagi
hidup nya. Karena dia lulus dengan nilai terbaik di sekolah nya. Ini adalah
awal hari-hari raka yang memulai hidup tanpa putih abu. Dimana dia akan
mulai mencoba dewasa dan merasakan galau
karena cinta, pekerjaan, dan kuliah. Tapi diumur 17 tahun itu hal yang paling
menyenangkan bagi raka, karena dia bebas nonton film porno tanpa ada yang
ngelarang. Kan udah 17 tahun. Tapi banyak yang bilang kalo tumbuh dewasa itu
gak enak, kita dituntut untuk lebih mandiri tanpa harus merepotkan orang tua
kita.tapi bagi raka pribadi, hidup itu bertambah dan enggak mungkin selamanya
kecil. Mau gak mau, enak enggak enak ya tetep harus dijalanin. Banyak hal yang
dia pelajari selama 17 tahun ini. Walaupun belum banyak yang dia dapet, tapi
setidaknya ini bakal jadi pelajaran untuk kedepannya. “Hidup itu memiliki ending, entah senang atau susah, kita sendiri yang
tentukan”.
**
Raka
Putra Disastra anak ke dua dari dua bersaudara, mempunyai seorang kaka
laki-laki yang lebih dari segala-galanya dari raka. Itu menurut temen-temen
sekolahnya dulu yang sering main kerumahnya. Beda jauh dan beda pula tingkat
kegantengannya. Tapi raka tidak pernah mau peduli tentang ledekan temennya.
Hidup dengan apa adanya, dan mensyukuri apa yang telah diberikan sang pencipta,
itu salah satu keberkahan terbaiknya. Raka hanya tinggal berdua dengan kakanya
di salah satu komplek perumahan di daerah jakarta. Ayahnya sudah meninggal
sejak dia SMP. Dan ibunya harus tinggal dibandung untuk mengurus perusahaan
peninggalan sang ayah. Raka pun berniat untuk melanjutkan study kuliah nya dibandung,
agar bisa lebih dekat dengan ibunya. Karena hampir 6 tahun raka tidak
bersama-sama dengan ibunya. Paling satu atau dua bulan dia bertemu dengan
ibunya, itupun ibunya yang pergi kejakarta. Banyak hal dan kenangan apalagi dia
harus berpisah dengan teman-temannya dijakarta. Terutama delvira. Wanita yang
sudah mengisi hatinya selam 3 bulan ini. Delvira diterima disalah satu
universitas kesenian di jakarta, sedangkan raka harus melanjutkan studynya di
bandung. Memang tidak terlalu jauh antara bandung dan jakarta. Tapi delvira
ingin agar raka melanjutkan study nya dijakarta. Namun ibunya bersikeras agar
raka melanjutkan studinya dibandung, dan tak ada pilihan lain untuk dirinya.
“apa
jadinya ya kalo kamu jadi pindah kebandung? Pasti aku kesepian banget disini “
ujar delvira sambil menjatuhkan kepalanya kepundak raka.
Rakapun tersenyum dan
mengelus rambut delvira. “ coba deh kamu lihat ke atas sekarang, bulan aja
kadang enggak selalu ditemenin bintang. Tapi dia tetep bersinar ko” jawab raka.
Delvira hanya bisa
meneteskan air mata dan sedikit tersenyum mendengar perkataan raka.
NOW
IN BANDUNG
Kota kelahiran yang sudah lama di
tinggalkan, dan akhirnya raka pun kembali merasakan sejuknya kota kembang ini. Dengan
earphone ditelinganya, sambil mendengarkan lagu coldplay kesukaannya. Dia pun
turun dari mobil travel yang mengantarnya dari Jakarta . menurutnya, kesejukan
kota bandung membuat orang merasakan kedamaian yang tidak dimiliki kota-kota
lain. Apalagi kalo sudah merasakaan makanan-makanannya. Rasanya tidak pernah
ingin lagi pergi dari kota ini.
Rasa lelah rakapun hilang dari perjalanan yang ia tempuh dari
jakrata, ketika dia pertama kali menginjakan kaki dirumah peninggalan sang ayah
yang sederhana namun penuh dengan kenangan. Apalagi ketika melihat sepeda ontel
sang ayah yang diberikan kepadanya. Sepeda yang masih terawat walaupun lama
tidak digunakan. Hanya ada pembantu yang menyambut kedatangan raka ke bandung,
ibunya sedang melakaukan meeting di luar kota. Bi euis namanya, pembantu yang
merawat raka sejak bayi sebelum akhirnya pindah kejakarta. Tidak banyak
perubahan dari dirinya, walaupun hampir 12 tahun raka tidak melihatnya. Hanya
keriput-keriput kecil yang tampak diwajahnya.
“apa kabar nak raka?” Tanya bi euis
sambil menyugahkan es teh manis yang dibuatnya, karena cuaca diluar cukup
panas. “kabar baik bi, lama ya kita enggak ketemu? Bibi gimana kabarnya? Ujar
raka sambil tersenyum kecil.
“bibi baik nak, tambah besar sama
tambah ganteng ya nak raka. Sampe pangling bibi ngeliatnya.” Sedikit becanda
dan tertawa.
“bibi
bisa aja, segini mah ancur bi. Udah kaya dago zaman perang”
“nak
raka ada-ada aja, oya kamar buat nak raka sudah bibi siapkan, disebealah sana
dekat kamar almarhum ayah, bibi mau pulang dulu, soalnya sudah mau sore.
Kasihan Zahra sendirian dirumah.”
Zahra adalah anak bibi euis
satu-satunya, dia teman seperaminan raka sejak kecil. Raka berpikir kalo Zahra
pasti sudah tambah cantik sekarang.
Maklum wanita-wanita bandung itu terkenal dengan kecantikan dan
keanggunannya.
“iya bi, raka juga mau istirahat
dulu sebentar. Hati-hati ya bi pulangnya.”
Tidak
terasa jarum jam sudah menunjukan pukul lima sore, raka pun terbangun dari
tidurnya dan duduk dikasur sambil mengumpulkan sisa-sisa nyawanya yang belum
sempurna. Ada lima panggilan tak terjawab ketika dia melihat handponenya.
Ternyata dari delvira, raka lupa memberi kabar kepada delvira kalo dia sudah
sampai bandung. Mungkin karena keasikan ngobrol sama bi euis siang tadi. Tapi raka tidak langsung meresponnya, ia
malah mengambil handuk dan langsung bergegas mandi.
Sore yang indah pada waktu itu, raka
pun langsung mengeluarkan sepeda ontelnya dan bergegas mengitari komplek
rumahnya.
**
Sejak dulu, tujuan terbesar raka
ingin sekali menjadi arsitek, banyak hal terkecil yang harus dibangun di kota
kelahirannya itu, dia ingin sekali membuat perubahan di kotanya ini. Tapi tidak
merubah kesejukan dan kedamaian kota bandung. Tapi masih butuh waktu lama untuk
mewujudkannya, sekarang yang terpenting adalah menjaga dan menikmati kota
bandung ini.
Sekitaran pukul 8 malam, raka baru
sempat mengabari delvira lewat telpon, tapi tidak diangkat oleh dilvira.
Mungkin delvira marah karena seharian sms, telpon dan BBM tidak direspon oleh
raka. Delvira salah satu tipe cewek yang sangat egois dan sensitive. Kesalahan
kecil saja bisa langsung marah sama raka, tapi untungnya raka orang yang cuek
dan masa bodo terhadap hal seperti itu. Tapi satu hal walaupun sifat raka yang
sangat cuek tapi dia sangat menyayangi delvira, karena delivira adalah cinta
pertamanya. Walaupun baru berpacaran selama 3 bulan, raka beranggapan bahwa
delvira lah pilihan yang sangat terbaik untuk saat ini. Maklum dari sekian
banyak wanita yang dekat denga raka, delvira lah yang dipilih olehnya.
Sudah hampir 7 kali raka menghubungi delvira, namun belum juga ada
respon dari delvira. Ketika sedang sibuk
menghubungi delvira, terdengar ada yang mengetuk pintu diikuti dengan suara
lembut dari teras depan rumah, rakapun bergegas membukakan pintu. Sesosok
remaja perempuan yang anggun dengan diikututi senyum yang manis.
“permisi ini ,mas raka ? Tanya
perempuan itu terhadapnya..
Raka pun bingung, dia sangat
terkejut oleh kedatangan perempuan itu. Dengan nada rada canggung. Dia pun
menjjawab pertanyaan nya .
“iya, kamu siapa ya?
“ini mas saya bawakan kue dari ibu “ sambil
menyodorkan barang bawaannya ..
“ saya Zahra anak bu euis mas, ibu tadi
membuat kue tapi tidak sempat untuk datang kesini karena ada keperluan lain,
jadinya saya yang mengantarnya untuk mas raka “
Raka malah tambah terkejut, karena
permpuan cantik yang berdiri didepannya sekarang adalah Zahra teman
sepermainanya sejak kecil dulu.
“oh, kamu Zahra . berubah jadi
permpuan cantik ya sekarang . beda banget “ dengan nada sedikit becanda ..
“
kamu apa kabar ? Tanya raka
“
baik mas raka, oya maaf saya harus langsung pulang karena harus masih bantu ibu
bikin kue lagi . semoga enak ya kuenya . saya pamit mas raka “
“ iya, terimakasih banyak ya salam
buat ibu “
Benar perkiraan raka, Zahra yang
culun dan dekil dulu bisa berubah menjadi wanita secantik dan seanggun itu.
Walaupun Zahra sudah pamit pulang, tapi raka masih saja memikirkan paras cantik
Zahra.
1 komentar:
good story, walaupun cuma sepotong tapi seru. ditunggu kelanjutannya hhe
Posting Komentar